Obat Malaria Kurangi Kematian Akibat Lupus

Penyakit lupus jika tidak segera ditangani dengan bisa berakibat fatal hingga kematian. Tapi sebuah penelitian terbaru menunjukkan obat yang digunakan untuk mencegah malaria bisa membantu mengurangi angka kematian akibat Lupus.

Lupus merupakan penyakit kronik atau menahun dan dikenal sebagai penyakit autoimun. Lupus juga sering disebut dengan penyakit seribu wajah karena gejala yang muncul menyerupai penyakit lain (mimikri). Selain itu penyakit ini juga bisa menyerang seluruh organ tubuh.

"Berdasarkan penelitian yang dilakukan sejak tahun 1997 diketahui bahwa obat malaria terbukti bermanfaat untuk mencegah kekambuhan, mengurangi kerusakan tubuh serta mengurangi angka kematian," ujar Prof dr Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM dalam acara talk show 'Lupus Dengan Saraf' untuk memperingati hari lupus sedunia di gedung Menza, Salemba, Jakarta, Jumat (7/5/2010).

Prof Zubairi menuturkan berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa angka kematian kelompok yang tidak mengonsumsi obat malaria sebesar 11,5 persen, sedangkan kelompok yang mengonsumsi obat malaria angka kematiannya hanya sebesar 4,4 persen.

"Obat malaria ini bisa dikonsumsi setiap hari, tapi penggunaannya harus hati-hati karena bisa berdampak pada gangguan retina. Karenanya orang yang mengonsumsi obat ini harus rutin setiap 2-3 bulan sekali periksa ke dokter mata untuk mengetahui kondisi retinanya," ungkapnya.

Saat ini pengetahuan masyarakat dan para dokter mengenai penyakit Lupus sudah semakin meningkat, sehingga angka kematian akibat Lupus di Indonesia sudah berkurang yaitu hanya sekitar 5-10 persen saja. Biasanya kematian ini disebabkan oleh keterlambatan dalam mendeteksi dan memutuskan pengobatan.

Prof Zubairi mengungkapkan jika penyakit Lupus ini dapat terkontrol dengan baik, maka seorang penderita Lupus bisa saja terlihat seperti orang normal. Namun demikian risiko kekambuhan masih tetap ada, meskipun frekuensinya akan sangat jarang.

Penyebab dari penyakit Lupus ini adalah multi faktor. Namun demikian penderitanya kebanyakan adalah kaum perempuan karena berkaitan dengan kromosom X dan gen IRAK1. Tapi meskipun melibatkan gen tertentu, Lupus bukanlah penyakit menurun karena hanya sebesar 5-7 persen saja yang ibu dan anaknya positif menderita Lupus.

Berbagai cara bisa dilakukan agar tetap sehat meskipun menderita Lupus, yaitu melakukan kontrol secara berkala ke dokter, mengonsumsi obat secara teratur, membiasakan pola hidup sehat, menghindari rokok, kelelahan yang berat dan situasi stres serta adanya dukungan psikososial dari lingkungan sekitar.
____
Arsip Media
Ditulis oleh Vera Farah Bararah - detikHealth